Oleh: ANDREA ARDI ANANDA, S.Hum
(Pustakawan Pertama Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kab. Lombok Timur)



Menilik  judul di atas pasti banyak orang akan  bertanya dan berpendapat, benarkah perpustakaan bisa sebagai tempat pendidikan selain melalui sekolah. Tapi hal itu tidak mungkin untuk dapat diimplementasikan  dalam realitanya. Untuk lebih jelas dan konkret dapat dilihat dari salah satu fungsi perpustakaan.
                Salah satu fungsi utama suatu perpustakaan adalah fungsi edukasi atau pendidikan. Perpustakaan merupakan salah satu bentuk pusat atau lembaga pendidikan. Perpustakaan sebagai pusat pendidikan akan tergambar dari pemanfaatan perpustakaan sebagai salah satu alternatif bagi masyarakat dalam proses pembelajaran maupun dalam menambah ilmu pengetahuan. Perpustakaan merupakan lembaga pendidikan informal di mana seseorang, baik individu maupun kelompok dapat menggunakan perpustakaan sebagai sarana peningkatan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan yang diperlukan dalam kehidupan. Dengan demikian, perpustakaan diharapkan dapat berperan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah tercantum  dan ditetapkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.
                Saat ini kita lihat pada umumnya pola pendidikan dari kebanyakan masyarakat Indonesia seringkali terpaku pada pendidikan atau sekolah formal, sehingga proses pengembangan wawasan dan pengetahuan dalam belajar tidak bisa berjalan secara maksimal dan tidak memberikan hasil belajar yang optimal. Salah satu cara atau metode yang sangat membantu bagi proses belajar adalah dengan membaca dan menemukan sumber referensi yang sangat berguna bagi kepentingan pencarian ilmu pengetahuan yang sedang dijalani. Pembiasaan untuk membaca akan sangat dipengaruhi oleh fasilitas dan peneladanan dari para orang tua. Tanpa penyediaan fasilitas buku-buku yang bermutu dan bimbingan orang tua atau guru di sekolah hal ini sulit dicapai.
                Untuk itu masih ada alternatif lain untuk pemenuhan fasilitas membaca bagi masyarakat yaitu dengan memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat sejak dini. Masalahnya sekarang adalah bahwa perpustakaan berpotensi sebagai fasilitator pendidikan itu masih kurang mendapat perhatian dan dukungan yang layak. Perpustakaan masih sering dianggap sebagai gudang atau tempat penyimpanan buku dan masih banyak yang meragukan akan kapabilitasnya dalam peningkatan minat baca masyarakat kita yang masih cukup rendah. Untuk mengubah paradigma klasik perpustakaan memang tidak bisa secara instan tapi dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan dan tentunya koleksi dari perpustakaan tersebut.

                Layanan di perpustakaan sangatlah penting karena sebagai suatu instansi atau lembaga yang mengutamakan pelayanan, faktor layanan merupakan hal yang terpenting. Kepuasan pengunjung perlu dijaga demi kelangsungan dan kelancaran dalam perpustakaan. Dengan pelayanan yang bagus maka masyarakat bisa percaya dan yakin bahwa perpustakaan bisa menjadi lembaga pendidikan selain di sekolah. Koleksi merupan faktor utama yang mendukung perpustakaan menjadi sarana dan sumber informasi sekaligus education centre, yang diimplementasikan dengan menyediakan koleksi-koleksi yang berkualitas dan tentunya memenuhi standar bagi semua kalangan. Baik dari pelajar, mahasiswa, karyawan maupun masyarakat umum. Dengan demikian, perpustakaan sebagai lembaga pendidikan informal tentu bisa diwujudkan.
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post
 
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Lombok Timur © 2016. All Rights Reserved.
Top